Di tengah masifnya transformasi digital, ancaman keamanan siber (cybersecurity) telah menjadi pintu gerbang utama masuknya fraud dan kejahatan keuangan. Oleh karena itu, bagi setiap profesional Auditor Forensik Bersertifikasi (CFrA), kesadaran dan keahlian di bidang cybersecurity bukan lagi nilai tambah, melainkan sebuah urgensi mutlak. Kejahatan seperti phishing, ransomware, atau kebocoran data kini sering digunakan sebagai modus awal untuk mencuri informasi sensitif yang kemudian dieksploitasi dalam skema penggelapan dana. Auditor forensik modern harus mampu mengidentifikasi celah keamanan ini sebelum dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan.

Peran Auditor Forensik CFrA telah berevolusi dari sekadar pelacak transaksi ilegal menjadi arsitek pencegahan. Dengan bekal cybersecurity awareness yang memadai, mereka dapat melakukan proactive fraud examination, menganalisis sistem keamanan siber perusahaan, dan mengevaluasi kerentanan kontrol internal terkait data digital. Dalam banyak kasus, auditor forensik kini dituntut untuk melakukan audit digital forensik untuk mendeteksi backdoor atau malware yang ditanamkan dalam sistem keuangan jauh sebelum kerugian signifikan terjadi. Kemampuan ini memungkinkan intervensi dini, membalikkan peran dari 'penyembuh' menjadi 'pencegah'.

Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) Mugalolo, melalui program diklat CFrA mereka, secara aktif mengintegrasikan modul cybersecurity awareness untuk memastikan lulusan memiliki perspektif holistik. Mereka dilatih untuk memahami bagaimana kegagalan dalam menjaga keamanan siber (seperti kata sandi lemah atau sistem yang tidak diperbarui) dapat membuka jalan bagi kerugian finansial. Hal ini mendesak perusahaan untuk melibatkan Auditor Forensik CFrA mereka tidak hanya pada tahap investigasi, tetapi juga pada tahap perancangan kebijakan keamanan informasi.

Pada akhirnya, kunci untuk memerangi fraud di era digital terletak pada kolaborasi antara keahlian audit forensik dan kesiapan cybersecurity. Dengan didorongnya cybersecurity awareness di kalangan Auditor Forensik CFrA, mereka menjadi benteng ganda: mampu menganalisis implikasi finansial dari serangan siber dan sekaligus mampu mencegah fraud berbasis teknologi. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk melindungi aset, menjaga data, dan menjamin integritas keuangan organisasi di seluruh Indonesia.